Bahwa jalan utama untuk membangun peradaban dan kemajuan bangsa adalah pendidikan. Oleh karena itu pendidikan harus dirancang sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga produk pendidikan mampu menjawab tantangan kehidupan pada eranya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sayiddina Ali RA, “Didiklah anakmu sesuai zamannya , karena mereka hidup bukan pada zamanmu“. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.
Tantangan Abad 21 terus berkembang sehingga kurikulum sebuah lembaga pendidikan harus mampu menjawabnya sehingga peserta didik mendapatkan bekal yang cukup untuk dapat hidup secara wajar dan sejahtera di tengah tantangan yang harus mereka hadapi. Agar mampu bersaing maka kompetensi yang harus dimiliki di era Hyperglobal yang akan datang harus mencakup: Critical Thinking (Berfikir Kritis), Creativity (Kreatifitas), Communication (Komunakasi), Collaboration (Kolaborasi), Computational Thinking (Berfikir Komputasi), dan Compassion (Kasih Sayang).
Oleh karena itu capaian belajar harus berada pada tataran HOTS (Higher Order Thinking Skills) di mana capaian belajar mencakup mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasikan, bukan lagi sekedar capaian pada tataran LOTS (Lower Order Thinking Skills) yakni sekedar, mengingat/menghafal dan memahami SMP Plus Izzatul Ummah mencoba untuk menjawab problematika tersebut dengan mempersiapkan raw input, instrumental input, environmental input serta proses pembelajaran berbasis teknologi pendidikan modern, sehingga diharapkan dapat menghasilkan output insan yang cerdas, terampil, berwawasan global, berakhlaqul karimah dan berwawasan lingkungan.
Ketua Yayasan
Dr. Drs. H. Basuki, M.Pd., M.Pd.I.